Menjadi ibu adalah tugas yang menguras banyak tenaga, apalagi untuk seorang ibu bekerja. Kuncinya adalah tetap santai, rasional dan tak perlu malu minta bantuan. Ibu baru yang terobsesi menjadi "super mom" cenderung lebih tertekan, bahkan rentan depresi.
Seorang ibu yang merangkap sebagai wanita karir pada umumnya lebih tertekan, terutama jika mereka tidak bisa mengatur kehidupan keluarga dan pekerjaannya.
"Anggapan bahwa wanita ideal adalah yang bisa mengerjakan semua tugasnya, baik sebagai ibu atau wanita karir justru akan meningkatkan level gejala depresi," kata Katrina Leupp, peneliti dari Universitas Washington, di Seattle, AS.
Leupp menganalisa survei tahun 1987 yang diikuti 1.600 wanita menikah. Para responden itu menjawab pertanyaan untuk menilai dukungan mereka pada status bekerja seorang wanita, termasuk apakah mereka setuju dengan pernyataan seperti "seorang wanita akan lebih bahagia jika mereka tinggal di rumah dan mengasuh anak."
Di tahun 1992 dan 1994, para responden yang kini berusia 40 tahun itu kembali disurvei mengenai gejala-gejala depresi. Seperti pada studi awal, hasil survei mengindikasikan bahwa wanita yang bekerja di luar rumah lebih sedikit memiliki gejala depresi. Leupp menduga karir yang dimiliki membuat para wanita itu lebih banyak interaksi sosial, aktivitas dan penghasilan.
Di antara wanita bekerja, mereka yang paling bahagia adalah yang di awal studi menjawab mereka tidak berharap memiliki karir dan keluarga yang seimbang. "Tampaknya ironis, mereka yang tidak memasang target untuk memiliki kehidupan karir dan keluarga seimbang justru yang mentalnya paling sehat," kata Leupp.
Walau begitu, menurut Leupp bukan berarti sikap optimis akan keseimbangan karir dan keluarga akan mendatangkan depresi. Mungkin saja wanita yang punya sikap optimis dalam penelitian ini ternyata bekerja di lingkungan yang tidak mendukung targetnya.
"Ketika mereka tidak bisa menyeimbangkan kehidupan karir dan keluarga mereka merasa lebih tertekan dan frustasi," katanya.
Para pakar menyebutkan, menjalani peran ibu adalah sebuah proses. Dibutuhkan kematangan emosi dalam menerima kehadiran anak. Untuk mereka yang bekerja tentu tantangannya menjadi lebih besar, karena itu tak perlu segan meminta bantuan dari suami, orangtua atau teman.
Cukup banyak contoh ibu bekerja yang tetap sukses mengurus keluarganya, Anda bisa menjadikan mereka contoh, terutama untuk menutup hal-hal yang dianggap menjadi kekurangan. Selamat menjalani peran baru.
No comments:
Post a Comment