Friday, July 15, 2011

Bergosip Ampuh Endapkan Egoisme Seseorang

Di balik sisi negatif bergosip, ternyata sesi ini memiliki manfaat positif. Salah satunya, mampu mengusir sikap egoisme seseorang.



Mendengar istilah gosip mungkin pikiran Anda langsung melayang pada sisi negatif yang dihasilkan dari acara yang identik dengan wanita ini. Ya, namanya juga bergosip. Pasti ada objek yang menjadi korban sakit hati atas obrolan yang dibincangkan. Namun, ternyata acara yang sedianya berimbas negatif bagi mental diri ini menyelipkan sisi positif bagi seseorang, di antaranya menepis sisi egoisme individu.



Peneliti Bianca Beersma dan Gerben Van Kleef dari University of Amsterdam mencoba menelisik apakah ancaman gosip tersebut sanggup menepis urusan perilaku egosi pada seseorang. Mereka kemudian membawa orang-orang untuk diteliti ke sebuah lab dan meyakinkan bahwa mereka adalah bagian dari kelompok yang akan berinteraksi pertama melalui komputer dan kemudian saling bertatap muka.



Dari sana, orang-orang yang terpilih secara acak tersebut dipilih untuk mendistribusikan 100 tiket hadiah undian. Dengan tugas tersebut, orang pun akan bermurah hati melakukan pendistribusian tiket untuk anggota kelompoknya sendiri atau mereka bisa juga berlaku egois dengan menyimpan sebagian besar tiket untuk dirinya sendiri.



Beersma dan Van Kleef memang ingin mengetahui seberapa baik para individu tersebut membagikan tiket. Dari sana akan terlihat apakah orang bermurah hati atau egois ketika mereka menghadapi di depan mata sebuah prospek dari keputusan yang akan menjadi topik gosip.



Dalam setiap kondisi, orang akan bertindak egois untuk beberapa saat. Ini adalah sikap yang kebanyakan orang miliki dan memiliki porsi lebih dalam diri mereka sendiri. Tetapi ketika tindakan mereka berhubungan dengan publik dan bisa berubah menjadi sebuah topik gosip, orang menjadi jauh lebih minim egois.



Ketika orang tahu bahwa keegoisan mereka akan dipamerkan dan sangat mungkin untuk dibicarakan, maka mereka pun akan bertindak sangat murah hati kepada orang lain. Namun ketika ada ancaman bergosip, para anggota yang terlibat di dalamnya berharap bahwa mereka akan berbincang tentang cara memutuskan untuk mengambil peluang gratis lebih banyak, kata penulis.



Di satu sisi, bergosip memang mendatangkan bahaya bagi individu. Namun di balik itu, gosip pun mendatangkan sisi positif dapat meningkatkan keadilan selama keegoisan tersebut dipantau.

No comments:

Post a Comment