Pilah-pilih sekolah bukan perkara mudah bagi setiap orangtua. Pahami beberapa hal sebelum Anda menetapkan pilihan, tentu agar tidak menyesal kemudian.
“Sebaiknya orangtua mengikutsertakan anak dalam memilih sekolah. Dengan melakukan survei, trial di kelas, orientasi ruangan, berkenalan dengan guru. Lalu ajaklah dia membuat list positif dan negatif,” anjur Sani B Hermawan, Psi., Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani sembari mengingatkan orangtua menyiapkan paling banyak tiga alternatif SD.
Nah, agar si kecil tidak takut sekolah, psikolog kelahiran Jakarta ini mengingatkan, hindari menakuti anak dengan image negatif. Ambil contoh, pelajaran sulit, guru galak, teman-teman nakal.
“Justru kenalkan anak dengan hal-hal menyenangkan, seperti memiliki teman baru, pelajaran lebih banyak sehingga mendapat wawasan yang lebih luas dan sebagainya,” imbuhnya.
Tiba waktu pilih sekolah
Kini tak sedikit sekolah dasar swasta yang kualitasnya melebihi sekolah dasar negeri, namun biayanya juga tidak murah. Bagi Moms and Dads yang keberatan – utamanya biaya - memasukkan buah hatinya di sekolah swasta berkualitas, tak masalah memasukan si kecil di SD Negeri.
Yang pasti keberhasilan belajar bergantung dari potensi atau bakat anak dan lingkungan anak dalam belajar. Sekolah, guru, sarana atau prasarana, kurikulum bagus tetapi kalau kualitas anak kurang bagus ya tidak berhasil.
Sebaliknya sekolah, guru, dan lain-lain di atas kurang bagus, tetapi anaknya cerdas, berbakat, berkualitas, hasilnya juga bagus. Jangan sampai orangtua memaksakan kehendaknya untuk memasukkan anaknya ke sekolah yang dianggap bonafid padahal si kecil kurang mampu potensinya.
Jadi kedua-duanya saling menunjang, memang idealnya muridnya berkualitas, sekolah, guru, sarana atau prasarana, lingkungan dan lain-lain juga bagus, tetapi mencari yang demikian kan susah. Yang penting kemauan, motivasi dan rasa optimis siswa sangat menentukan keberhasilan belajar.
Ciri sekolah berkualitas
Berikut adalah pertimbangan memilih Sekolah Dasar yang bagus:
1. Guru.
Pilih Sekolah Dasar yang tenaga pendidiknya sudah mempunyai sertifikat pendidik, memiliki ijazah dari LPTK, mengikuti program sertifikasi, utamakan lulusan S1 (jika belum bisa lulusan D2 atau PGSD) berpengalaman dan profesional. Guru harus sabar, dekat dengan anak, tidak judes atau galak, banyak senyum, riang dan memusatkan perhatian kepada anak.
2. Kurikulum.
Sebaiknya pilih Sekolah Dasar yang kurikulumnya sudah mengikuti standar kurikulum dari Pemerintah.
3. Lokasi.
Pilihlah lokasi sekolah yang strategis misalnya, berada di jalan protokol. Hindari sekolah yang dekat dengan terminal, gedung bioskop, pasar atau mall, dekat kuburan, dekat kali, dan lain-lain. Jarak antara sekolah dan rumah juga patut diperhitungkan karena jangan sampai si kecil ‘tersiksa’ untuk pergi ke sekolah, lantaran dia harus bangun terlalu pagi.
4. Gedung. Pilih sekolah yang memiliki gedung yang bagus, bersih, terang, banyak ventilasi udara sehingga anak nyaman belajar di sekolah.
5. Sarana dan prasarana.
Perhatikan fasilitas yang disediakan misalnya laboraturium, tempat olahraga, halaman. Memiliki sarana dan prasarana yang lengkap antara lain ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha. Memiliki peralatan pendidikan dan pelajaran yang lengkap. Kalau ada kantin sekolah perlu ada dokter yang selalu memantau makanan yang dijual demi kesehatan anak.
Atau ada ruangan khusus yang dapat digunakan jika si kecil dan murid-murid lainnya mengalami kecelakaan kecil atau mendadak sakit di sekolah tentu ada dokter atau tenaga medis lainnya. Jika istirahat anak memiliki halaman sekolah untuk bermain. Kamar kecil bagi guru dan murid lebih baik terpisah, banyak dan bersih.
No comments:
Post a Comment