Para ahli menimbang bahwa merajut cinta kembali dengan mantan Anda adalah ide yang baik. Simak tiga aturan yang sepatutnya Anda ikuti bila memutuskan kembali ke pelukannya.
Jika sebuah hubungan berakhir, jelas menimbulkan masalah dan sulit untuk membayangkan bahwa segala sesuatunya akan berjalan lebih baik pada hubungan yang kedua. Apalagi, bila perpisahan yang terjadi diwarnai percekcokan.
Lantas, apakah sebaiknya kedua pasangan kekasih ini cukup belajar dari pengalaman lalu move on untuk merajut cinta yang baru? Belum tentu, kata para ahli, karena Anda bisa merajut cinta kembali dengannya.
Cinta lama bersemi kembali memang bisa memicu masalah, tapi ‘time-out’ yang dilalui dengan serius dapat membuat Anda berdua lebih kuat dalam hubungan jangka panjang. Tentunya, jika masalah-masalah yang selama ini menyulut pertengkaran dapat ditangani dan diselesaikan secara tuntas.
Ada beberapa aturan bila Anda dan mantan kekasih ingin sukses melanjutkan cinta babak kedua, seperti diulas Cosmopolitan.
Berjalan perlahan
Jelas akan sulit bagi Anda berdua ketika harus akrab satu sama lain usai perpisahan. Diakui atau tidak, Anda berdua telah berubah dan perlu waktu untuk saling mengenal kembali.
"Cobalah untuk melihatnya sebagai suatu hubungan baru," kata terapis hubungan Bethany Marshall, PhD, yang juga penulis Deal Breakers.
Sangat penting untuk Anda berdua memikirkan soal alasan kembali bersama.
“Jujurlah dengan diri Anda, jika gagasan mencari kekasih baru membuat Anda takut, maka keinginan untuk kembali sepertinya lebih karena alasan kesepian, bukan karena masih mencintai mantan Anda,” kata Michael Broder, PhD, penulis Can Your Relationship Be Saved?.
“Dan cepat atau lambat, Anda akan mengatakan ‘kita perlu bicara’ lagi,” tukasnya.
Namun bila Anda membayangkan betapa menyenangkan liburan ke Bali bersamanya, dia pun demikian, maka kembali ke pelukannya kemungkinan pilihan yang tepat.
Komitmen bersama
“Anda putus untuk suatu alasan. Apapun itu, Anda berdua harus menghadapi dan menyelesaikannya terlebih dahulu jika akan move on, lalu membiarkan masalah itu pergi untuk selamanya,” kata terapis pasangan Robert Buchicchio, sekaligus penulis Taking Space.
Cobalah menghadapinya dengan kata-kata yang lebih baik, bukan ancaman, misalnya "Akan membuatku senang kalau kamu..." dan minta dia melakukan hal yang sama. Kemudian, berkomitmenlah untuk sama-sama berubah dan mewujudkan harapan berdua.
Melangkah pasti
Putus cinta dari seseorang membuka peluang Anda untuk menjadi pribadi yang lebih kuat. "Setiap kali kita putus dengan seseorang, kita belajar bagaimana mengelola kehidupan kita sendiri," kata Bethany.
Anda harus saling memiliki perspektif baru soal hubungan yang baru. Fokuslah pada momen-momen kebahagiaan, bukan masalah yang telah berlalu.
No comments:
Post a Comment