Awalnya si dia tampak begitu sempurna, namun kenyataannya berkata lain, dia mulai terlihat beda. Pertanyaan besar terlintas di kepala, "Benarkah dia Mr Right, atau hanya seorang pecundang cinta?".
Cinta memang terkadang membutakan. Tak jarang, banyak orang terbuai dibuatnya. Imbasnya, logika pun dikalahkan oleh sisi emosional yang mendominasi hati, sehingga kerap tak dapat membedakan sisi buruk pasangannya.
Bingung membedakan apakah dia seorang pecundang atau pria tepat yang Anda cari? Tandai saja lewat sinyal yang diungkap Idiva berikut.
Membiarkan Anda bayar kencan pertama
Bukan bermaksud mengusung feminitas, tapi membiarkan wanita membayar kencan pertama adalah sikap yang tidak sopan. Semandiri apapun wanita, pria tetap harus bersifat ksatria.
Jika pria yang Anda kencani tidak dapat membayar tagihan kongkow di kafe, tandanya dia memang tidak tertarik dengan Anda dan melihat Anda hanya sebagai teman atau dia memang brengsek.
Narsis
Jika seorang pria hanya sibuk membicarakan dirinya, dan tak memberikan waktu untuk Anda bercerita maka dia bukan tipe pria yang baik.
Seorang pria yang tidak mendengarkan pasangannya bercerita saat kencan berarti dia tidak ada ketertarikan dengan Anda, karena tidak ingin tahu lebih jauh tentang pasangannya. Jadi daripada dilanjutkan, dan hanya mengecewakan, sebaiknya pertimbangkan kembali keputusan Anda menjalani kencan dengannya.
Pemorot
Dia seakan memanfaatkan Anda dengan membiarkan fasilitas yang Anda miliki memanjakan semua kebutuhan kencan. Untuk sesekali mungkin tidak masalah, namun jika jadi kebiasaan maka tandanya dia memang hanya ingin memanfaatkan Anda.
Bila itu yang terjadi, bersiaplah untuk dicampakkan ketika dia sudah bosan serta mendapatkan segalanya dari Anda.
Tidak disetujui teman
Jika ada lebih dari satu teman yang tak menyetujui hubungan Anda dan pasangan, saatnya untuk memikirkan lebih lanjut kelangsungan hubungan Anda.
Percayalah pada naluri yang mereka tunjukkan, karena teman biasanya melihat dari kacamata netral. Ingat, biasanya naluri teman menjadi pertanda alami bahwa dia memang bukan sosok yang tepat.
No comments:
Post a Comment