Curhat Melanie Putria Soal ASI Eksklusif

Setiap ibu baru pasti ingin memberikan ASI eksklusif bagi buah hatinya. Melanie Putria bersyukur bisa mempersembahkan hadiah terbaik itu bagi sang putra, dengan banyak cerita perjuangannya.

Sejak awal, istri Angga "Malik&D'Essentials" ini memang berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif pada Sheemar Rahman Puradireja, bayi yang dilahirkannya 27 Januari lalu. Beruntung, Melanie memiliki air susu yang melimpah.

Di sisi lain, ia juga paham bahwa semakin sering dikeluarkan, maka ASI semakin banyak mengalir. Alhasil, ia bisa memompa ASI tiap 3 jam.

"Kalau pas ada syutingkebetulan saya sudah kembali beraktivitasdi rumah ada orangtua dan suster yang bantu. Di rumah, saya perah ASI buat stok. Sheemar sendiri nyusunya masih kuat. Sugesti positif terus saya tanam. Ke mana-mana, saya bersahabat dengan alat pompa. Tiap 3 jam, pasti pompa," tuturnya pada konferensi pers "4 Filosofi Bunda Pintar" Johnsons Baby di Brew & Co Cafe Cilandak Town Square, Jakarta, belum lama ini.

Meski berlimpah, cerita perjuangan Melanie dalam memberikan ASI eksklusif bukan mulus-mulus saja. Sheemar sempat mengalami alergi dan kolik lantaran Melanie tidak menjaga asupan makan yang kemudian berpengaruh pada ASI-nya.

"Sejak lahir, saya diberitahu dokter bahwa anak saya adalah anak alergi. Setiap disusui, muncul ruam di pipi, bentol-bentol, kirain karena gigitan nyamuk atau reaksi sesaat karena udara atau pemakaian deterjen. Ternyata setelah dicari, penyebabnya makanan," jelas Putri Indonesia 2001.

"Saya dilarang makan kacang, cokelat, susu sapi, dan makanan yang memicu alergi. Begitu diet, konsumsi makanan 'bersih', kulit anak saja juga bersih. Sheemar juga kolik gara-gara makanan yang dikonsumsi ibunya. Pas saya berhenti makanan yang memicu alergi, berhenti pula kolik Sheemar," lanjut wanita berusia 29 tahun ini.

Sebagai ibu baru, Melanie selalu haus informasi dan wawasan soal pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Melanie selalu mengasup ilmu dari berbagai sumber yang dapat menjawab rasa penasaran sekaligus mengurangi kepanikannya.

"Sebagai ibu baru, saya jelas panik bila terjadi hal-hal yang berbeda dari yang saya tahu pada anak saya. Saya selalu browsing, membaca buku setiap hari, banyak tanya ke dokter anak. Saya akan terus belajar, tidak akan ada habisnya untuk anak," tukasnya.

"Tidak ada aturan baku dalam merawat anak. Ibu atau bunda adalah orang terbaik untuk pengasuhan anak. Soal buka buku, browsing, dan sebagainya adalah teman yang melengkapi wawasan ibu," tutupnya.