Sebuah studi di Inggris menyebutkan, 22 persen dari dua juta warga Inggris dan 200.000 diantaranya ada di London selalu membawa komputer ke tempat tidur, yang menyebabkan satu dari lima perceraian di negara itu.
Psikolog Dr Varkja Chulani menilai sindrom sosial ini berdampak cukup besar terhadap keutuhan rumah tangga sebuah pasangan. Karena tanpa disadari kehadiran gadget seperti laptop, komputer, maupun telepon genggam bisa memberi jarak antara mereka.
"Masing-masing sibuk dengan gadget mereka, dan tanpa mereka sadari menjauhkan mereka dan akibatnya tidak ada lagi ikatan emosional disana," ujarnya, seperti dikutip dari Timesofindia, Selasa (20/3).
Para ahli memperingatkan bahwa obsesi dengan teknologi oleh pasangan dapat menimbulkan dilema hubungan serius, dan sangat beresiko terhadap keutuhan rumah tangga, tanpa mereka sadari.
Untuk itu, setiap pasangan diharapkan mulai introspeksi diri jika situasi seperti ini terjadi dalam rumah tangga mereka. Perlu komunikasi kedua belah pihak dan menetapkan aturan penggunaan gadget kalau sudah di rumah.
No comments:
Post a Comment