Peran ibu tak hanya sebatas memenuhi kebutuhan nutrisi dan pendidikan. Penampilan buah hati pun harus menjadi perhatiannya. Bagaimana membiasakan anak berpenampilan menarik?
Rurin Nasution, 17, mengempaskan tubuhnya di atas kasur dalam keadaan muram sepulang sekolah. Melihat kondisi anaknya seperti itu, sang ibu bertanya lembut dan perhatian.
”Aku bete Mah sama cewek-cewek di sekolahku, kenapa sih mereka yang modis dan berpenampilan menarik selalu unggul, padahal kan kalau membandingkan prestasi, mereka nggak ada apa-apanya dibanding aku,” jelasnya dalam nada kesal.
Sang ibu hanya menggelengkan kepala dan meyakinkan Rurin bahwa dirinya bukanlah seperti apa yang dipikirkannya. Mereka yang cantik dari luar, belum tentu cantik yang lainnya. ”Kamu juga cantik kok, gak ada yang salah sama kamu, percaya deh,” ucap sang mama meyakinkan.
Ternyata cara berpakaian sangat memengaruhi seseorang dalam kehidupan sosialnya. Nah, untuk membuat buah hati Anda semakin percaya diri, berpenampilan yang baik menjadi salah satu keharusan. Sebagai orangtua, mungkin sebaiknya Anda bisa mengarahkan dan membatu anak dalam berpakaian.
”Peran ibu memang sangat besar walaupun dalam hal kecil,” tutur psikolog keluarga, Roslina Verauli MPsi. Psikolog yang akrab disapa Vera ini menuturkan, hal terkecil itu bisa dilihat dari gaya berpenampilan dalam keluarga. Dalam hal ini, ibu pasti akan mengajarkan bagaimana berpenampilan yang baik depan semua orang agar mereka tetap nyaman, terutama untuk perempuan.
”Mengajarkan kepada anak perempuan bahwa setiap perempuan memiliki pesona kecantikan tersendiri adalah hal yang menyenangkan, dan setiap ibu pasti melakukan itu,” ungkapnya dalam acara bertema ”Pancarkan Citra Cantikmu”, yang diadakan Unilever beberapa waktu yang lalu.
Vera mengatakan, proses-proses dalam kehidupan membuat perempuan mengembangkan penghayatan tersendiri tentang dirinya. Karena itu, ibulah yang berperan meyakinkan anak bahwa dirinya bisa memiliki kelebihan yang bisa dipancarkan dari dalam dirinya.
”Ibu bisa membuat anak meyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya adalah perempuan yang cantik, karena hal itu bisa membuat anak semakin percaya diri,” tutur psikolog yang berpraktik di Rumah Sakit Puri Indah ini.
Cantik merupakan keselarasan lahir dan batin yang terpancar dalam diri seseorang. Oleh karena itu, menjadi cantik adalah hal yang penting karena cantik bisa menimbulkan refleksi positif, pengakuan akan keberadaan seseorang, perasaan berarti, dan merupakan bagian dari anugerah Tuhan. ”Ajarkan kepada anak bagaimana memancarkan pesona jiwa dan raga,” tandas psikolog yang juga berpraktik di Rumah Sakit Cengkareng ini.
Pesona raga bisa dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik, sikap tubuh, ekspresi wajah, ekspresi ucapan dan artifaktual atau penampilan. Memperhatikan kondisi fisik, bisa dilakukan dengan cara makan teratur dan cukup gizi seimbang, cukup tidur, cukup olahraga, minum air putih dan perawatan kecantikan.
”Cara seseorang mengucapkan sesuatu dengan apa yang diucapkan bisa menjadi patokan seseorang, bahwa mereka adalah wanita yang cantik,” jelas psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.
Sementara untuk pesona jiwa, yang dipancarkan dari dalam tubuh, yang juga sering dikatakan sebagai ”inner beauty”, bisa dibentuk dengan membuat diri lebih berharga, mencerminkan sifat yang baik. Selain itu, pesona jiwa juga bisa dipupuk dengan melakukan hubungan sosial (misal menjalin hubungan dengan orang lain, termasuk berkomunikasi efektif) dan membuat hidup bermakna.
Membuat diri lebih berharga bisa dilakukan dengan mengenali kelebihan diri, termasuk memberi pengakuan kepada diri sendiri, bahwa mereka memiliki kelebihan. Sedangkan untuk sifat baik, bisa dilakukan dengan sikap optimistis, termasuk terbuka terhadap pengalaman.
Sama halnya dengan yang dilakukan artis serta presenter ternama Rina Gunawan, terhadap anaknya perempuannya, Karnisya Rahmasyach. Rina mengaku sudah mengajarkan anaknya bagaimana cara berpenampilan yang baik. ”Mengajarkan Karnisya, seperti apa peran wanita, sudah saya ajarkan, termasuk memberi tahu seperti apa pekerjaan wanita, misal mengerjakan pekerjaan rumah,” ucap istri Teddy Syah ini.
No comments:
Post a Comment